28/02/18

Menguatkan Keyakinan, Banyak Berdzikir, Agar Hidup Bahagia

Masjid Ambarukmo Plaza, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Keyakinan yang kuat berbanding lurus dengan kesuksesan. Dalam rangka untuk memudahkan kita belajar menguatkan keyakinan kepada Allah Swt., maka kita harus belajar sedikit demi sedikit untuk dapat mengingat-Nya. Dalam hal ini, kita belajar untuk dapat banyak berdzikir; menyebut dan mengingat nama-Nya. Marilah bersama kita renungkan firman Allah Swt. berikut ini:

“Katakanlah: ‘Serulah Allah atau serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. al-Israa’ [17]: 110).

Menyeru atau menyebut asma Allah, atau ar-Rahman, atau nama-nama-Nya yang lain dalam Asmaaul Husna adalah perintah langsung dari Allah Yang Mahasuci. Sebagaimana ayat di atas, kita diperintahkan untuk itu. Bila Allah Swt. yang memerintahkan, dan Rasulullah Saw. pun telah meneladankannya, maka melaksanakannya pun merupakan bentuk ibadah tersendiri. Betapa nikmatnya kita yang belajar meyakini Allah dan sekaligus dapat nilai ibadah. Di dunia dapat, di akhirat pun tidak merugi.

Banyak sekali keuntungan yang kita peroleh bila banyak mengingat-Nya. Sungguh, dengan banyak mengingat-Nya, kita menjadi dekat dengan-Nya. Bila kita sudah merasa dekat dengan-Nya, duhai… adakah kebahagiaan lain di dunia ini yang dapat menandingi kebahagiaan seorang hamba yang merasa dekat dengan-Nya. Inilah mengapa para kekasih Allah atau para wali-Nya banyak sekali menyebut nama-Nya. Dan, kita tahu bagaimana sosok para kekasih Allah itu, tidak ada yang ditakuti baginya selain kepada-Nya.

Memperoleh Ketenteraman Hati

Sungguh, kita sangat perlu untuk belajar meyakini Allah dengan banyak mengingat-Nya. Mengingat Allah Swt. dengan cara menyebut asma-Nya secara tulus, ikhlas, dan khusyuk. Dengan cara yang demikian, maka orang-orang yang selalu mengingat-Nya akan memperoleh ketenteraman hati. Sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla dalam al-Qur’an al-Karim berikut:

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. ar-Ra’d [13]: 28).

Pada zaman yang orang-orang sering bersitegang, berpacu dengan waktu, persaingan yang kerap kurang sehat, sungguh ketenteraman hati adalah sesuatu yang sangat mahal harganya. Maka, wajar apabila di antara kita kemudian mudah mengalami stres. Hal ini terjadi pada diri seseorang karena tidak pandai mengelola hati; tidak mudah menghadirkan suasana yang menjadikan ketenteraman hati.

Bila stres sudah hadir, dan bila tidak segera diatasi dengan baik, maka penyakit-penyakit yang lain akan segera mengikutinya. Baik penyakit fisik maupun psikis; penyakit jasmani maupun ruhani. Sebab, kedua jenis penyakit ini antara satu dengan yang lainnya sering saling mengait. Bila sudah sakit, maka keberhasilan dari setiap usaha yang sedang dilakukannya menjadi sesuatu yang tertunda, atau bahkan gagal.

Keyakinan dan Kesuksesan Hidup

Ketenangan atau ketenteraman hati adalah hal yang sangat penting dan harus ada dalam diri seseorang apabila ia ingin sukses hidupnya. Sukses tidak hanya ketika mengarungi kehidupan di dunia, tetapi juga pada kehidupan yang abadi di akhirat kelak. Sudah barang tentu, kita tidak menginginkan hidup di dunia penuh dengan kesuksesan, tetapi di akhirat termasuk dalam golongan orang-orang yang celaka. Lebih tidak ingin lagi, hidup di dunia selalu dalam penderitaan, dan di akhirat masuk neraka. Sungguh, kita berdoa kepada Allah agar dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat.

Maka, supaya kita dapat menjadi orang yang sukses, berhasil, dan beruntung di dunia dan akhirat, setidaknya kita harus mempunyai modal dasar, yakni sebuah keyakinan. Sebagai orang Islam, maka keyakinan utama yang mesti dibangun adalah keyakinan kepada Allah Swt. sebagaimana yang telah dibahas di muka. Dan, sebagai salah satu cara menguatkan keyakinan ini adalah dengan banyak mengingat-Nya. Ya, sekali lagi, banyak mengingat-Nya. Sebagaimana firman Allah Swt. berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. al-Ahzab [33]: 41).

Berdzikir sebanyak-banyaknya adalah metode yang paling efektif agar kita selalu ingat kepada-Nya. Sesungguhnya, hal yang paling penting di dalam berdzikir, baik sedikit atau banyak, adalah kita mesti bisa ingat kepada-Nya; namanya juga berdzikir yang berarti mengingat-Nya. Tetapi, manusia memang masih sering lupa. Dalam keadaan berdzikir saja, tidak jarang kita masih lupa kepada-Nya. Lisan kita menyebut asma-Nya, memuji dan mengagungkan-Nya, tetapi hati kita lupa kepada-Nya. Kenapa lupa? Karena pikiran kita melayang ke mana-mana, hati kita tidak khusyuk mengingat-Nya. Sungguh, hal ini sebenarnya adalah hal yang lucu sekaligus menyedihkan. Namun, demikianlah adanya.

Maka, dengan berdzikir yang banyak, ini adalah sarana belajar bagi kita untuk melawan penyakit lupa itu. Sebab, tujuan dari berdzikir adalah supaya kita selalu ingat kepada-Nya. Dengan selalu ingat kepada-Nya, semoga kita bisa kenal dengan-Nya. Dan, kalau sudah kenal dengan Allah, semoga kita bisa dekat dengan-Nya.

Sungguh, dekat dengan-Nya adalah hal yang paling diinginkan oleh setiap orang yang menempuh jalan-Nya, taqarrub kepada-Nya, dan mencintai-Nya. Dia-lah Dzat Yang Maha Mulia, Allah Swt. Bila sudah dekat dengan-Nya, maka kesuksesan dan kebahagian hidup adalah hal yang niscaya. Aamiin.[]

18 komentar:

  1. Saya merasakan manfaat berzikir setelah memutuskan untuk Hijrah dan mendalami islam pak
    Allah selalu menghadirkan hal yg tidak terduga..
    semoga saya bisa tetap istiqamah di jalannya Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah..., semoga senantiasa dilimpahi rezeki penuh berkah ya, Mas Adi Stia Utama S. Aamiin...

      Hapus
    2. Ikut mengamini. Semoga Allah meridhoi... Amin ya rabbal alamin.

      Hapus
    3. Aamiin ya Kariim...

      Terima kasih banyak ya, Mas Adi Pradana.

      Hapus
  2. Allah telah menjanjikan pada hamba-Nya, siapa yang mendekat pada-Nya dengan berjalan maka Allah akan mendekat kepadanya dengan berlari
    Rahmat Allah sangat dekat kadang kitalah yang selalu menjauh dari-Nya
    Zikir adalah salah satu caranya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betapa Allah Swt. teramat sayang kepada hamba-Nya ya, Mbak Maya. Alhamdulillaah..., semoga kita bisa istiqamah.

      Hapus
  3. Ketika kita diberi teguran atau musibah, seringnya berpikir Allah tidak sayang sama kita. Padahal justru karena sayang itulah Dia memberi teguran kepada kita.

    Saat doa belum dikabulkan, kita mengeluh. Padahal bisa jadi kita belum memenuhi syarat untuk dikabulkan doanya. Bisa jadi kita kurang berdzikir dan bersyukur kepada-Nya.

    Aduh, saya kok jadi curhat ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi, menurut saya ini bukan curhat kok, Mbak Sitti Taslimah, justru merupakan pengingat yang sangat bermanfaat. Makasih banyak ya, Mbak.

      Hapus
  4. Adem banget bacanya pak, berdzikir selalu jadi penenang hati saya saat gundah, pun juga jadi lebih semangat karenanya 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah..., semoga bisa istiqamah dalam mendekatkan diri kepada-Nya ya, Mbak Reyne Raea, sehingga bahagia di dunia dan akhirat. Aamiin...

      Hapus
  5. Sejuk membaca tulisannya Mas...
    Benar-benar saat ini saya sedang membutuhkan ketentraman hati, dan setidaknya saya mendapatkan jawabannya dari tulisan Mas ini.

    Salam dari saya di Sukabumi,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah..., semoga kita senantiasa mendapatkan kesejukan dan kedamaian hati dari-Nya ya, Pak Titik Asa. Tentunya saya makasih banyak atas berkunjungnya ini.

      Salam dari saya di Jogja.

      Hapus
  6. makasih pak, sahringnya sudah banyak diingatkan . selalu mengingat Allah, kita kadang lupa apalagi kalau lagi senang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama ya, Bu Tira Soekardi, ini juga bagian dari mengingatkan diri sendiri tentunya. Makasih juga telah singgah kemari.

      Hapus
  7. Saya merasa lebih damai dan bahagia ketika berdzikir. Saya ingin selalu dekat dengan Nya dalam keadaan apapun. Makasih diingatkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah..., sama-sama ya, Mbak Nur Rochma, tentunya ini juga mengingatkan diri sendiri.

      Hapus
  8. Terimakasih untuk sharingnya yang bermanfaat Pak, saya masih harus banyak meluangkan waktu untuk dzikir supaya pikiran tenang. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama ya, Mbak Anisa Ae. Semoga kita dapat berdzikir dalam waktu khusus dan dalam waktu-waktu yang ada seiring dengan aktifitas setiap hari.

      Hapus