22/02/18

Pendidikan Anak; Antara Tanggung Jawab Orangtua dan Tugas Seorang Guru

Penulis bersama santri Al-Muhtadin.
Sesungguhnya orangtua mendapatkan amanah langsung dari Tuhan untuk mendidik anak-anaknya. Di hadapan Tuhan kelak para orangtua akan dimintai pertanggungjawaban tentang bagaimana cara mereka mendidik anak-anaknya.

Namun, karena kemampuan, pengetahuan, dan waktu yang dimiliki oleh orangtua terbatas, sebagian besar orangtua memercayakan pendidikan anak-anaknya kepada guru-gurunya di sekolah.

Tugas dan tanggung jawab seorang guru di sekolah semakin berat karena tidak sedikit dari orangtua yang seakan memercayakan sepenuhnya pendidikan anak-anaknya di sekolah.

Mereka beranggapan bahwa tugas dan tanggung jawab orangtua adalah bekerja, sehingga mempunyai uang yang banyak untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, termasuk biaya sekolah. Bahkan, tidak sedikit orangtua yang berusaha dengan sekuat tenaga agar anak-anaknya dapat sekolah di tempat yang favorit, meskipun biayanya mahal.

Orangtua yang demikian biasanya telah merasa bahwa tugas dan tanggung jawabnya di bidang pendidikan anak-anaknya telah selesai. Mereka percaya sepenuhnya bahwa pihak sekolah telah mendidiknya dengan baik, sehingga merasa tak perlu lagi mengontrol pendidikan anaknya ketika di rumah.

Sungguh, anggapan yang seperti itu tidaklah benar. Orangtua tetap bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya secara keseluruhan. Sedangkan guru bertanggung jawab karena mendapatkan amanah dari orangtua untuk mendidik anak-anak mereka, di samping merupakan tanggung jawab kemanusiaan.

Guru Mendapatkan Amanah dari Orangtua

Di sinilah sesungguhnya tugas dan tanggung jawab guru menjadi tidak main-main. Amanah dari para orangtua untuk mendidik anak-anaknya mesti ditunaikan dengan baik. Tidak sekadar mengajar, akan tetapi juga mendidiknya.

Dengan demikian, seorang guru bisa dikatakan sebagai orangtua kedua bagi anak didiknya. Sebagai orangtua kedua, sudah tentu dibutuhkan kedekatan dengan anak didiknya agar berhasil dalam menjalankan tugas penting dan mulia ini.

Ya, kedekatan dengan anak didik adalah kunci penting bagi seorang guru bila ingin sukses dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Tanpa kedekatan, tugas dan tanggung jawab itu akan sulit dapat terlaksana dengan baik, karena anak didik bukanlah robot yang siap menerima program apa pun dari orang yang membuat atau mengoperasikannya.

Anak didik adalah pribadi yang mempunyai jiwa. Sudah tentu, menghadapi pribadi yang mempunyai jiwa dibutuhkan kedekatan di antara dua jiwa agar komunikasi dalam proses belajar mengajar berjalan dengan baik.[]

16 komentar:

  1. Bener pak sebenarnya orangtualah yang memegang peranan utama dalam pendidikan dan pengasuhan anaknya ya, bukan guru. Sedangkan guru hanya membantu saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga dengan demikian, di rumah maupun di sekolah, merupakan lingkungan pendidikan yang kondusif bagi anak ya, Bunda Erysha.

      Hapus
  2. bneer banget kang, harus mengajarkan pakai hati.. Bener banget yang namanya guru itu pahlawan tanpa tanda jasa, seharusnya Indonesia mengutamakan dari gaji seorang guru agar lebih bersemangat lagi mendidik anak anak, karena pendekatan anak itu cukup melelahkan bai guru. Semangat ya pak guru.. berkah selalu untuk pak guru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga pendidikan di negeri ini semakin menyenangkan, baik bagi guru selaku pendidik, lebih-lebih bagi anak-anak selalu siswa didik ya, Mbak Vika Hamidah.

      Hapus
  3. Peran orang tua tetap yang terpenting, karena saya dari kecil bisa membaca belajar dari rumah bukan dari sekolah hahaha. Tapi tetap di sekolah banyak ilmu-ilmu lain yang tidak saya temukan di rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, Mbak Dewi Elsawati, peran orangtua sebagai penanggung jawab tentunya sangat penting, sedangkan ilmu tentunya bisa kita dapatkan dari para guru yang mulia.

      Hapus
  4. Setuju, mas.
    Pendidikan bagi anak tidak seharusnya dibebankan sepenuhnya kepada gurunya, orangtua harus tetap ikut andil di dalamnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Sitti Taslimah, di sinilah penting untuk memahami tanggung jawab selaku orangtua dan tugas sebagai seorang guru.

      Hapus
  5. Terus terang, seharusnya orangtua tidak mempercayakan dan meletakkan semua tanggungjawab mendidik anak pada guru. Bagaimanapun, itu adalah tanggungjawab orangtua dan menyekolahkan anak hanyalah sebagian kecil saja.

    Akan lebih baik jika orangtua bisa berkolaborasi dengan guru untuk menemukan yang terbaik bagi si anak.

    Semua itu tentu akan lebih baik bagi kesayangan kita itu karena ia akan butuh keduanya bagi kehidupannya di masa datang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat setuju, Mas Anton Ardyanto, berpadunya antara orangtua dan guru dalam mendidik anak, yakni pendidikan di rumah maupun pendidikan di sekolah, semoga menjadikan pendidikan anak semakin mudah meraih tujuan.

      Hapus
  6. Bener banget pak ustadz, semua harus ikut andil untuk mendidik anak tidak lepas tangan begitu saja
    melihat perkembangannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip ya, Mas Adi Stia Utama S, bila orangtua dan guru berpadu dalam mendidikan anak-anak negeri tercinta ini.

      Hapus
  7. Pendidikan dari guru memang penting tapi pendidikan dirumah juga tak kalah penting, karena dari rumah lah semuanya berawal untuk anak. Orang tua kan guru yang pertama buat anak juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Guru memang mendidik anak-anak di sekolah. Tapi, orangtua tentu sebagai penanggung jawab utama dari pendidikan anak-anaknya ya, Mas Idris Hasibuan.

      Hapus
  8. Saat ini orang tua juga memiliki tangungjawab yang berat, karena adanya perkembangan zaman yng pesat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga senantiasa dalam hidaya dan dikaruniai kemudahan oleh Allah Swt. Aamiin...

      Hapus