08/05/18

Tawakal dan Jalan Rezeki

Kedaulatan Rakyat, 27 April 2018.
Tawakal atau memasrahkan diri sepenuhnya kepada Allah Swt. sangat erat kaitannya dengan jalan rezeki bagi seorang hamba. Dalam hal ini, marilah kita cermati sabda Rasulullah Saw. berikut:

“Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, Dia memberimu rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Mereka berangkat pagi-pagi dengan perut lapar, dan pulang pada sore hari dengan perut kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Berdasarkan hadits tersebut, ada tiga pelajaran penting yang dapat kita petik. Pertama, pentingnya bertawakal dengan sebenarnya. Yakni, keyakinan yang kuat kepada Allah Yang Mahakuasa. Keyakinan yang menyandarkan sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Mengatur dan memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. Keyakinan yang demikian berbanding lurus dengan keberhasilan. Bukankah dalam sebuah hadits qudsi disebutkan bahwa Allah berfirman, “Aku sesuai dengan persangkaan hamba kepada-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, tawakal sebagai jalan untuk mendapatkan rezeki. Dengan bertawakal seorang hamba akan diberi rezeki oleh Allah sebagaimana burung diberi rezeki. Burung yang kala pagi perutnya lapar, di sore hari diberi perut kenyang. Inilah sebuah gambaran kecukupan atau jauh dari kekurangan. Dalam hal ini, Allah SWT memang menjamin sebagaimana firman-Nya, “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS. at-Thalaaq: 3).

Ketiga, tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha. Dalam hadits tersebut jelas sekali disampaikan bahwa burung berangkat pagi-pagi dan pulang pada sore hari. Inilah bentuk usaha nyata. Bukankah seorang sahabat Nabi pernah melepas begitu saja untanya dengan alasan bertawakal kepada Allah, lalu Nabi Saw. bersabda, “Ikatlah (untamu) lalu bertawakallah kepada Allah.” (HR. Tirmidzi).

Dengan demikian, marilah kita jemput rezeki dengan berusaha dan bertawakal sepenuhnya kepada Allah Swt.[] 

Akhmad Muhaimin Azzet, S.Ag.
Kabid Pendidikan Yayasan Cinta Qur’an, Yogyakarta,
Ketua Takmir Masjid Al-Muhtadin, Purwomartani, Kalasan, Sleman.

---------
*) Tulisan ini dipublikasikan di Surat Kabar Harian (SKH) Kedaulatan Rakyat, Jumat Pahing, 27 April 2018, halaman 15.

16 komentar:

  1. Artikelnya sungguh membuat hati tenang dan sejuk, Mas.

    kesimpulan yang saya tangkap adalah kita wajib berusaha dan soal hasil Allah SWT yang akan menentukannya.

    Semuanya pasti kebagian rezeki. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ya, Kang Nata, semoga bermanfaat bagi kita bersama.

      Hapus
  2. Wuih keren banget mas udah masuk koran aja yaaa.. Amin semoga kita selalu berusaha dan semua hasilnya biar Allah yang menentukan.. Karena rezeki tidak akan pernah tertukar yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, makasih ya, Mbak Vika Hamidah, semoga bermanfaat. Betul, mari giat berusaha, mengenai hasil percaya saja pada ketentuan-Nya.

      Hapus
  3. Kapan ya tulisan saya bisa masuk koran atau majalah juga..?
    Tawakal aja dulu, ntar juga datang rezekinya.����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menulis, kirimkan, lalu menulis lagi, dan kirimkan lagi, begitu terus, Mbak Astria Tri Anjani, bismillaah...

      Hapus
  4. terimkasih cerita sederhana yang mengena di hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Bu Tira Soekardi, semoga bermanfaat.

      Hapus
  5. wow...agak menarik juga nie.

    terima kasih kerana sudi berkongsi

    BalasHapus
  6. Tawakal.. Terima kasihb sudah mengingatkanku kembali :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Ella Fitria, tawakal, makasih juga yaa...

      Hapus
  7. Bikin hati gua tambah yakin sama Allah SWT hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tambah yakin, tambah mantap ya, Mas Ramadani, bismillah...

      Hapus
  8. Menjalani hidup yang semakin sulit ini memang harus banyak2 tawakal. Terima kasih pencerahannya ustadz.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Lusi, agar dapat menjalani hidup dengan hati yang tenang dan bahagia.

      Hapus