28/06/18

Bisa Menghadapi Masalah dengan Baik

Saat mengisi pengajian di daerah Sleman, Yogyakarta.
Besar kecilnya masalah yang dihadapi seseorang tergantung dari seberapa kuat atau tidaknya seseorang bersandar kepada Allah Swt.

Ada orang yang tampaknya menghadapi masalah yang berat, akan tetapi hatinya begitu kuat bersandar kepada-Nya, maka baginya masalah yang dihadapinya biasa-biasa saja, meski orang lain memandangnya berat.

Begitu pula sebaliknya, ada orang yang menghadapi masalah ringan menurut anggapan orang lain, namun ia tak bersandar kepada Allah, maka ia merasa berat menghadapi masalah tersebut.

Oleh karena itu, mari kita senantiasa berusaha untuk bisa dekat dengan Allah Swt. Sebab, rasa dekat kepada Allah berbanding lurus dengan kuatnya hati bersandar kepada-Nya. Kedekatan seorang hamba kepada Allah Swt. akan memperkuat keyakinan kepada-Nya.

Mendekat kepada Allah Swt., di antaranya dengan menambah-nambah ibadah selain ibadah fardhu yang telah dilakukan. Misalnya, memperbanyak membaca al-Qur’an, suka berpuasa sunnah, juga berusaha untuk menjaga ibadah shalat malam.

Semoga kita termasuk hamba yang diberi kekuatan oleh Allah Swt. untuk semakin bisa mendekat kepada-Nya, dapat menghadapi setiap masalah di dunia ini dengan baik, serta bahagia bersama keluarga di dunia dan akhirat. Aamiin ya Kariim…

21 komentar:

  1. Aamiin semoga kita semua termasuk hamba yang diberi kekuatan oleh Allah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Kariim...
      Terima kasih banyak ya, Mbak Ella Fitria.

      Hapus
  2. Aamiin buat semua doa yang tertulis di atas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allaahumma aamiin...
      Inggih, Mbak Sitti Taslimah.

      Hapus
  3. Masalah dan ujian merupakan bumbu manisnya kehidupan, tidak ada ujian maka kita sulit untuk bersikap dewasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan demikian, semoga kita semakin kuat dan dewasa ya, Sob.

      Hapus
  4. Betul itu,mas... kadar menghadapi suatu masalah tiap orang itu berbeda-beda.
    Ada yang kalo lagi kena masalah dikit aja bawaannya jadi uring2an dan orang sekitar jadi kena dampak emisionalnya.

    Tapi ada juga yang tetep kalem dan 'nelan' sendiri apa yang tengah dirasakan atau dihadapi.

    Semoga kita semua tetap jadi pribadi bijak dalam mengontrol emosi,ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menjadi pribadi yang bijak dalam mengontrol emosi itu penting sekali ya, Mas Himawan.

      Hapus
    2. Betul, mas.
      Hendaknya patut diingat kita semua, baik buruknya tingkat emosional kita secara ngga langsung membaca nama baik keluarga.
      Nama orang tua ikut kebawa-bawa.

      Hapus
  5. Aamiin yaa rabbal'alamin...semoga kita semua mendapatkan kekuatan dari Allah SWT serta mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat...aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allaahumma aamiin...
      Terima kasih banyak ya, Mbak Yuni Handono.

      Hapus
  6. Anonim1/7/18

    Aminnn, semoga selalu dilancarakan rezeki dan kesehatan kedepannya... amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...
      Doa yang penting sekali ini, Mas Andrie.

      Hapus
  7. jatuh bangun, begitulah yang saya rasakan Mas. dan syukurnya masih bisa bangun itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, masih bisa bangun itu tentunya hal yang perlu untuk disyukuri ya, Mas Muhammad Affip.

      Hapus
  8. Alhamdulillah setelah semuanya gua serahin sama Allah Taala, gua nggak punya masalah lagi, dan itu udah gua buktiin hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah..., ya Mas Ramadani Idaham.

      Hapus
  9. mudah-mudahan kita semua diberi kekuatan lebih2 lagi kekuatan hidayah oleh-Nya

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah gua nggak terlalu memikirkan masalah, gua tipekal santai aja, ada Allah kok yang menolong kita heheh

    BalasHapus