09/05/19

Berhenti Maksiat, Rezeki Berkah

Istiqamah menapaki jalan, menepis segala godaan.
Berhenti dari perbuatan maksiat dapat menyebabkan rezeki menjadi lancar. Tampaknya tidak banyak orang yang sepaham dengan hal ini. Sebab, banyak orang yang maksiatnya jalan terus, nyatanya rezeki juga lancar dan bahkan bertambah-tambah. Tapi, tunggu dulu, rezeki yang dimaksudkan di sini adalah rezeki yang penuh keberkahan dari Allah Swt.

Rezeki yang berkah adalah rezeki yang membuat orang yang memperolehnya semakin bertambah bahagia, tenteram hatinya, baik dan rukun keluarganya, dan kian bertambah pula kebaikan yang dilakukannya karena adanya rezeki tersebut. Rezeki yang seperti inilah yang tidak bisa diperoleh jika seseorang tidak berhenti dari perbuatan maksiat.

Rasulullah Saw. bersabda:

“Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan al-Hakim)

Tegas sekali Rasulullah Saw. menyampaikan, “Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” Tentu saja rezeki yang dimaksudkan di sini adalah rezeki yang penuh keberkahan dari Allah Swt. sebagaimana yang diuraikan di atas. Oleh karena itu, mari kita berhenti dari maksiat bila mengharapkan rezeki semakin bertambah berkah.

Sebelum mengupas hal ini lebih lanjut, barangkali ada yang bertanya, apa yang sesungguhnya dimaksud dengan maksiat itu. Maksiat adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah Swt. atau perbuatan yang bila dilakukan bernilai dosa. Sungguh, perbuatan maksiat ini harus dihindari bagi seseorang yang ingin sukses dan bertambah rezeki dalam arti yang sesungguhnya. Sukses dan kekayaan yang membuat tenteram dan bahagia.

Lawan dari maksiat adalah ketaatan kepada Allah Swt. Oleh karena itu, mari kita lakukan hal ini agar kita mendapatkan rezeki yang penuh barakah. Di samping itu, tentu ini adalah jalan mulus untuk bahagia yang tidak hanya di dunia, tetapi juga bahagia di kehidupan yang abadi di akhirat kelak. Aamiin ya Kariim. []

13 komentar:

  1. Rejeki yang utama adalah yang mengandung keberkahan. Apalagi rejekinya untuk keluarga... So perbaiki diri jauhi maksiat... Semangaaaaat!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inggih, Mas Adi Pradana, agar hidup pun tenang dan bahagia bersama keluarga tercinta.

      Hapus
    2. Insyaallah..... SemangaaaT!

      Hapus
  2. Bener banget mas, karena rezeki balik lagi tergantung dari prilaku kita.. sebaik mungjin hindari maksiat apalagi dibulan puasa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agar hidup terasa indah ya, Mbak Vika Hamidah.

      Hapus
  3. setuju mas..
    menjauhi maksiat maka rezeki yang kita peroleh akan jauh lebih lancar dan tentunya lebih berkah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keberkahan dalam rezeki tentu penting sekali ya, Mbak Thya.

      Hapus
  4. Sayangnya masih banyak orang yang ngga sadar kalau hidup bahagia tentram hati dan pikiran itu adalah rejeki berkah.

    Banyak yang tersilaukan dengan uang dan mencari uang dengan cara licik pun dilakukan.

    Semoga post ini mencerahkan buat banyak orang, amin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita mencari rezeki dengan cara yang baik ya, Mas Himawan, semoga ayem dan tentrem hidup ini.

      Hapus
  5. maksiat jalan terus tapi rezeki jalan terus, bisa jadi ini bentuk azab yang diberikan Allah, ini namanya istidraj yang ahrus diwaspadai.

    Jika kita bertaqwa maka rezeki akan dijamin oleh Allah langsung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita dikaruniai rezeki yang halal dan berkah ya, Mas.

      Hapus
  6. menghindari maksiat sekarang seperti menghindar dari angin Mas, hihi... sembunyi di kamar ada kipas angin

    BalasHapus