21/09/18

Di Bilik Si Sakit dan di Samping Si Lapar Ada Allah Swt.

Masjid Jami' Baiturrahim, Sopalan Sabo, Maguwoharjo,
Depok, Sleman, Yogyakarta.
Ada sebuah hadits qudsi yang sungguh penting untuk kita perhatikan jika ingin mendapatkan rahmat-Nya. Yakni sebagai berikut:

“Sesungguhnya Allah Swt. kelak di hari kiamat akan bertanya, ‘Hai anak Adam, Aku sakit, tetapi kenapa engkau tidak menjenguk-Ku?’

“Jawab anak Adam, ‘Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku harus menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?’

“Allah bertanya, ‘Apakah engkau tidak tahu bahwa hamba-Ku si fulan sakit, sedangkan engkau tidak menjenguknya? Apakah engkau tidak tahu, seandainya engkau menjenguknya, maka engkau akan dapati Aku di sisinya?’

“Hai anak Adam, Aku minta makan kepadamu, tetapi kenapa engkau tidak memberi-Ku makan?’

“Jawab anak Adam, ‘Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi makan kepada-Mu, sedangkan Engkau Tuhan semesta alam?’

“Allah bertanya, ‘Apakah engkau tidak tahu hamba-Ku si fulan minta makan kepadamu, sedangkan engkau tidak memberinya makan? Apakah engkau tidak tahu apabila engkau memberinya makan, engkau akan mendapatkannya di sisi-Ku? Aku minta minum kepadamu, tetapi kenapa engkau tidak memberi-Ku minum?’

“Jawab anak Adam, ‘Bagaimana mungkin aku melakukan, padahal Engkau Tuhan semesta alam?’

“Allah Swt. berfirman, ‘Hamba-Ku si fulan minta minum kepadamu, tetapi engkau tidak memberinya minum. Ketahuilah, apabila engkau memberinya minum, maka sudah pasti engkau mendapatkannya di sisi-Ku.” (HR. Muslim).

Rasulullah Saw. juga bersabda:

“Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rezeki melainkan karena orang-orang lemah di antara kalian.” (HR. Bukhari).

“Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum lemah dan berbuatlah baik kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki dan pertolongan karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu.” (HR. Muslim).

Inilah rahasianya. Bila kita ingin hidup sukses dan bahagia karena mendapatkan rahmat-Nya, maka jangan pernah berat hati untuk menjenguk saudara kita yang sedang sakit.

Sungguh, jangan lagi berat untuk memberi makan dan minum buat saudara kita yang kekurangan.

Marilah kita mendekatkan diri kepada orang-orang yang lemah dan memberikan bantuan kepada mereka.

Dengan demikian, semoga kita semakin dekat dengan Allah Swt. dan hidup bahagia bertaburan rahmat-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin

14 komentar:

  1. Kalau begitu, sini dekat-dekat saya karena ternyata Tuhan berada di dekat saya.

    Semoga semua keluarga, kerabat dan sahabat yang selama ini membantu saya dan membuat saya merasa bahagia, mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan dunia akhirat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengabulkan segala hajat ya, Mbak Sitti Taslimah, juga menerima semua kebaikan. Aamiin ya Kariim...

      Hapus
  2. Kalau menjenguk orang-orang yang sedang sakit hatinya juga termasuk nggak pak? :)

    Adakalanya, orang-orang yang sedang merasa "sakit hati", stres dan depresi juga butuh teman untuk sekadar bercerita dan berbagi. Dengan menghiburnya dan sedikit mencipta senyuman di wajahnya bisa membuat si penjenguk juga ikut berbahagia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu saja menjenguk orang yang sakit hatinya adalah hal yang mulia, Mbak Dwi Susanti. Hanya saja dibutuhkan cara yang baik dalam hal ini, sebab orang yang sakit hatinya biasanya ia merasa tidak sakit.

      Hapus
  3. Aku sependapat, jika kita ikut bersedia meringankan beban hidup orang lain atau juga ikut merasakan kesedihan orang lain dengan memberikan penghiburan, itu artinya kita melaksanakan amanat dari Yang Kuasa untuk selalu bersikap peduli dengan orang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan demikianm, semoga segala kebaikan diterima ya, Mas Himawan Sant.

      Hapus
  4. soalnya kadang ada rasa berat datang ke orang sakit adalah karena adanya keharusan membawa sesuatu (oleh-oleh) dan ketika sedang tidak ada uang pikiran pun dibayangi hal-hal buruk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin ada yang seperti itu ya, Mas Muhammad Affip, meskipun, di sisi lain, ada juga orang yang sakit merasa sangat senang dijenguk, walau yang menjenguk itu tidak membawa apa-apa, si sakit merasa kalau dipedulikan oleh orang lain.

      Hapus
  5. Motivasi sekali. Itulah yg sering saya alami setiap pulang kerja. Capek lelah sakit selalu menghantui. Kuncinya selalu dekatkan diri kepada Allah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan demikian, semoga hidup selalu dirahmati ya, Mas.

      Hapus
  6. Alhamdulillah...dan trims udah sharing sesuatu yang bermanfaat, nggak kayak artikel gua hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah..., sama-sama, Mas Ramadani Idaham, artikel njenengan juga oke kok; tentu saja tiap tulisan punya sudut pandang dan dituangkan dg cara yg berbeda.

      Hapus
  7. wuah terima kasih sudah mengingatkan kembali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama ya, Mbak Rhoshandhayani, makasih juga telah singgah kemari.

      Hapus