Ilustrasi foto: bersama para santri Rumah Tahfidz Cinta Qur'an, Perum Purwomartani Baru, Kalasan, Sleman. |
Shalat sunnah yang sudah dikenal sebagai shalat untuk memohon rezeki kepada Allah Swt. adalah shalat Dhuha. Dinamakan shalat Dhuha karena shalat ini dikerjakan pada waktu dhuha, yakni ketika matahari sudah naik kira-kira setinggi tombak sampai dengan menjelang waktu zhuhur. Apabila diukur dengan waktu Indonesia bagian barat, kira-kira pukul tujuh pagi sampai dengan pukul sebelas siang. Shalat Dhuha dikerjakan dengan dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat, delapan rakaat, atau dua belas rakaat.
Shalat Dhuha disebut sebagai shalat untuk memohon rezeki kepada Allah Swt. berangkat dari sebuah hadits, yakni dari Nu’aim bin Hammar, dari Nabi Saw., beliau bersabda:
“Tuhanmu Yang Mahagagah dan Mahamulia telah berseru, ‘Hai Bani Adam, shalatlah empat rakaat pada awal siang karena Aku. Aku akan mencukupkan engkau pada akhir siang itu.”(HR. Ahmad dan Abu Daud)
Jelas sekali diperintahkan oleh Allah Swt. dalam hadits tersebut kepada sekalian keturunan Adam untuk mengerjakan shalat di awal siang (dhuha) karena Allah; niscaya akan dikaruniai kecukupan pada akhir siang atau pada hari itu.
Shalat dengan Ikhlas, Bukan karena Rezeki
Pembaca yang budiman, ada hal yang mesti kita garisbawahi dalam hadits tersebut, yakni “Shalatlah pada awal siang karena Aku.” Inilah niat utama bagi kita ketika mengerjakan shalat Dhuha, yakni karena Allah Swt. Bukan semata karena rezeki atau harta kekayaan. Hanya karena Allah Swt. Nah, seusai shalat Dhuha, kita ungkapkan permohonan kita agar dikaruniai rezeki yang bertambah dan barakah.
Doa yang kita sampaikan kepada Allah Swt. bisa dalam bahasa ibu yang kita pahami. Silakan berdoa atau memohon kepada Allah Swt. dengan rangkaian doa sesuai dengan apa yang kita harapkan. Atau, bisa juga dengan doa sebagai berikut:
أَللهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَائُكَ, وَ الْبَهَاءَ بَهَاءُكَ, وَ الْجَمَالَ جَمَالُكَ, وَ الْقُوَّةَ قُوَّتُكَ, وَ الْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ, وَ الْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. أَللهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ, وَ إِنْ كَانَ فِي اْلأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ, وَ إِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ, وَ إِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ, وَ إِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ, بَحَقِّ ضُحَائِكَ وَ بَهَاءِكَ وَ جَمَالِكَ وَ قُوَّتِكَ وَ قُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ.
Allâhumma inna dhuhâ-a dhuhâ-uka, wal bahâ-a bahâ-uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Allâhumma in kâna rizqî fis samâ-i fa anzilhu, wa in kâna fil ardhi fa akhrijhu, wa in kâna mu’siran fa yassirhu, wa in kâna haraman fa thahhirhu, wa in kâna ba’îdan fa qarribhu bi haqqi dhuhâ-ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika âtinî mâ âtaita ‘ibâdakash shâlihîn.
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kebagusan itu kebagusan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezeki hamba masih di langit maka turunkanlah, jika berada di dalam bumi maka keluarkanlah, jika sulit maka mudahkanlah, jika haram maka sucikanlah, jika jauh maka dekatkanlah, berkat waktu dhuha-Mu, kebagusan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada hamba segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.”
Demikianlah tentang shalat Dhuha. Semoga kita dapat mengerjakan shalat sunnah yang menjadikan kita dikaruniai limpahan rezeki dari Allah Swt. Semoga doa kita dikabulkan sehingga kita dapat bahagia di dunia dan akhirat.
Salam dari Jogja [Akhmad Muhaimin Azzet]