29/08/25

Agar Khutbah Jum’at Nyaman bagi Jamaah

Penulis, Akhmad Muhaimin Azzet

Ada dua kalimat yang saya hindari ketika saya diminta khutbah Jum'at. Ini bukan pertimbangan fiqh, tapi murni alasan pribadi. Jadi, hanya berlaku bagi saya pribadi. Tidak berlaku untuk saya menilai khatib lain. Sama sekali bukan.

Pertama, kalimat "hadirin yang berbahagia". Kenapa? Dulu ketika masih kuliah, di sebuah masjid saat mendengarkan khutbah, khatib berkata "hadirin yang berbahagia", orang di sebelahku berkata sendiri dengan kata yang mohon maaf agak kasar, "Bahagia mbahmu, hidup susah gini dibilang bahagia."

Kedua, kalimat "demikian khutbah singkat ini". Pernah juga saya mendengar seseorang mengomentari seorang khatib berkata seperti itu, "khutbah panjang dan lama gitu kok dibilang singkat." Meski saya berusaha khutbah tidak lama, tapi berusaha menghindari kalimat tersebut. Sebab, bisa saja menurut saya singkat, tapi menurut yang mendengarkan lama, hehe.

Sekali lagi, apa yang saya lakukan ini bersifat pribadi. Khatib lain berkata seperti tersebut tentu saya pribadi tidak ada masalah πŸ˜ŠπŸ™πŸ‘

Salam dari Jogja,
Akhmad Muhaimin Azzet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar