04/05/24

Agar Mendapatkan Rahmat-Nya

Penulis saat mengisi pengajian
di Masjid Al-Furqon, Nanggulan, Maguwoharjo.

Memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang kita lakukan, kemudian menetapkan diri dalam bertaubat kepada-Nya, sesungguhnya bisa menyebabkan turunnya anugerah atau rahmat dari Allah SWT untuk kita.

Allah SWT berfirman:
“…Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. an-Naml: 46).

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya….” (QS. Hud: 3).

Berdasarkan firman Allah SWT sebagaimana tersebut, kita semestinya meyakini akan hal ini. Dengan demikian, kita tidak perlu berlama-lama lagi dalam perbuatan dosa yang kita lakukan, dengan mantap hati segera mohon ampun dan bertaubat kepada Allah SWT. Yakin saja, dengan memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya, kita akan mendapatkan kelimpahan hidup yang penuh dengan rahmat-Nya.

Saudaraku, kenyataan bahwa orang yang memohon ampun dan bertaubat akan mendapatkan rahmat, secara psikologis juga dapat dipahami. Diakui atau tidak, orang yang melakukan perbuatan salah, di dalam hati nuraninya akan terasa ada beban, yakni beban perasaan telah melakukan perbuatan salah. Beban batin ini bila terus-menerus ditanggung, akan membuat seseorang tidak bisa sepenuhnya merasakan sebuah kebahagiaan. Atau, hal ini semacam energi negatif yang bisa menghambat seseorang dalam merasakan sebuah anugerah. Dengan memohon ampun kepada Allah SWT, maka ia akan terlepas dari beban itu. Hari demi hari dapat ia jalani dengan lebih ringan tanpa beban di hati. Inilah awal dari sebuah kehidupan yang membahagiakan.

Ya, kebahagiaan. Bukankah kebahagiaan adalah tujuan hidup bagi setiap orang. Untuk apa rezeki melimpah, harta banyak, rumah bagus, dan kendaraan model terbaru bila secara hakiki kita tidak dapat menikmati. Harapan kita adalah rezeki bertambah dan kita pun bisa menikmati dengan baik. Semakin bertambah luas rumah yang kita bangun, bukan malah membuat sempit hati kita, atau bahkan malah membuat hati setiap penghuni rumah semakin berjarak. Bertambahnya rezeki yang kita miliki, semestinya semakin membuat bahagia di hati dan kita semakin sadar bahwa itu semua adalah karunia Ilahi. Bila sudah demikian, kita semakin bersyukur dan kian mendekat kepada-Nya.

Maka, marilah kita senantiasa memohon ampunan kepada Allah Swt. dan menempuh jalan taubat agar kita senantiasa mendapatkan rahmat-Nya.

Salam dari Jogja,
Akhmad Muhaimin Azzet

7 komentar:

  1. Bener ya pak...yang di cari dalam hidup itu sesungguhnya ketenangan batin ...mudah"an dengan memohon ampun batin kembali tenang.... Mohon maaf lahir batin ya pak🙏maaf terlambat mengucapkan.

    BalasHapus
  2. Benar sekali, kebahagiaan memang yang dicari dalam hidup ini mas Ahmad.🙂

    BalasHapus
  3. Terima kasih pak, berbagi ilmunya.memang benar soal kebahagiaan dan ketenangan.lalu, kalau dah berbuat nggak benar, hati nurani memang berasa nggak nyaman.alhamdulillah masih diberi sinyal itu, biar cepat memperbaiki diri

    BalasHapus
  4. Semoga kita masuk golongan orang-orang yang bartaubat, selalu bersyukur, dan berbahagia karena kita ikhlas atas qadha dan qadar kita..

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah
    hati jadi tercerahkan

    BalasHapus
  6. andaikan bisa tenang
    hidup akan lenbih bahagia

    BalasHapus
  7. Masya Allah, ketenangan batin memang yang utama ya. Dalam hidup, apapun kondisinya kita harus selalu bersyukur dan banyak berdoa dan meminta ridha-Nya.

    BalasHapus