27/11/24

Istiqamah dalam Memohon Ampunan

Penulis, Akhmad Muhaimin Azzet, ketika
mengisi pengajian di Masjid Al-Amien, Kadisoka.

Memohon ampunan kepada Allah Swt. hendaknya menjadi amalan rutin bagi seorang muslim yang ingin bersih jiwanya dari dosa. Memohon ampunan ini dapat dilakukan pada setiap selesai shalat lima waktu dengan membaca kalimat istighfar, dapat dilakukan pada setiap pagi dan petang, atau pada setiap saat ketika menyadari bahwa dirinya telah melakukan perbuatan dosa.

Sungguh, memohon ampunan ini adalah amalan yang tidak boleh kita lupakan. Hal ini penting karena kita sangat menyadari bahwa betapa diri ini tidak pernah bisa terlepas dari dosa. Bahkan, Rasulullah Saw. saja yang beliau sudah dijamin terbebas dari dosa oleh Allah Swt., dalam sehari tidak kurang dari tujuh puluh kali—dalam riwayat lain disebutkan tidak kurang dari seratus kali—dalam membaca istighfar. Ketika ditanya mengapa melakukan hal itu, padahal beliau telah dijamin masuk surga, beliau menjawab hal itu sebagai rasa syukur kepada-Nya.

Maka, selalu memohon ampun kepada Allah Swt. bagi kita yang manusia biasa ini semestinya dapat dilakukan secara istiqamah. Dalam hal ini, kita dapat menghitung-hitung atau muhasabah pada setiap pagi dan petang. Pada pagi hari kita bermuhasabah, apakah selama semalam kita telah berbuat baik kepada Allah dan sesama? Atau, justru kita telah bermaksiat. Kita koreksi apakah kewajiban-kewajiban telah dilakukan dengan baik atau belum? Apakah kita telah mampu menjaga seluruh anggota tubuh kita, baik itu mata, mulut, tangan, kaki, bahkan hati kita dalam ketaatan kepada Allah Swt.? Demikian pula pada saat petang hari, kita bermuhasabah apakah dari pagi sampai sore kita telah melakukan kebaikan atau justru sebaliknya. Dengan demikian, memohon ampun kepada Allah Swt. adalah hal yang tidak bisa kita tinggalkan.

Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila dilakukan terus-menerus.” (HR. Thabrani).

Jadi, berdasarkan hadits tersebut, kita dapat memahami bahwa dosa-dosa yang kita anggap kecil bila dilakukan secara terus-menerus, sudah barang tentu akan menjadi dosa besar. Oleh karena itu, selalu memohon ampunan kepada Allah Swt. adalah amalan yang—sekali lagi—jangan sampai kita lupakan.

Salam dari Jogja,
Akhmad Muhaimin Azzet

9 komentar:

  1. Jadi mengucap istighfar itu di lakukan saat sehabis sholat dan kapan saja ya pak, pokoknya harus banyak-banyak istighfar ya karena tiap hari gak pernah luput dari salah..makasih pak sudah mengingatkan.

    BalasHapus
  2. istighfar karna setiap hari kita melakukan dosa

    BalasHapus
  3. Terima kasih Mas telah mengingatkan...
    Ini sering saya dengar dari pengajian di masjid dekat rumah bahwa Rasulullah Saw. dalam sehari tidak kurang dari tujuh puluh kali, seperti yang Mas tuliskan diatas.
    Apalagi diri kita ya Mas...

    Salam,

    BalasHapus
  4. Ucapan istighfar itu ternyata bisa kapan saja di mana saja ya, Pak. Kalau bisa sesering mungkin di luar waktu-waktu sholat. Makasih ya sudah mengingatkan. Mau mencoba diamalkan insya allah aamiin :)

    BalasHapus
  5. mudah-mudahan kita meninggal dalam keampunan-Nya...

    BalasHapus
  6. Makasih banyak sudah mengingatkan mas, memang dosa kecil kalo dilakukan terus menerus bisa jadi besar.

    BalasHapus
  7. Begitu luar biasa manfaatnya beristighfar.

    BalasHapus
  8. Rasulullah saja yang sudah dapat jaminan masuk surga dan dihindari dari kesalahan masih beristighfar masa kita sebagai umatnya yang pasti penuh dengan kesalahan tidak mau mencontohnya untuk rajin beristighfar.

    BalasHapus
  9. "Apakah kita telah mampu menjaga seluruh anggota tubuh kita, baik itu mata, mulut, tangan, kaki, bahkan hati kita dalam ketaatan kepada Allah Swt.?".... Belum lampu, terutama menjaga mulut dan hati

    BalasHapus