20/09/24

Rahmat Allah Mengalahkan Amarah-Nya

Penulis, Akhmad Muhaimin Azzet, saat mengisi
pengajian di Masjid Al-Jihad, Pelem Kidul,
Baturetno, Bantul
.

Kadang kala ada seseorang yang karena telah melakukan banyak perbuatan dosa, ia merasa bahwa Allah tak mungkin mengampuni dosa-dosanya. Sebenarnya, di saat-saat tertentu hati nuraninya memberontak ingin mengakhiri perbuatan maksiatnya. Jiwanya yang fitrah telah mengalami kelelahan yang luar biasa. Namun, karena anggapan bahwa dirinya sudah telanjur masuk ke dalam lumpur dosa yang terlalu dalam, ia merasa sudah terlalu kotor, akhirnya ia memutuskan untuk tidak perlu bertaubat. Ia beranggapan bahwa dosanya terlalu besar dan tak mungkin diampuni. Maka, ia merasa percuma bila bertaubat.

Padahal, sungguh Allah Ta’ala senang atau gembira menerima taubat hamba-Nya. Dalam hal ini, ini ada sebuah hadits shahih dari Abu Hamzah Anas bin Malik al-Anshari, berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah gembira menerima taubat hamba-Nya, melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian ketika menemukan kembali untanya yang hilang di padang yang luas.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pembaca tercinta, coba kita bayangkan, dalam sebuah perjalanan yang jauh di sebuah padang yang luas, kita membawa sebuah kendaraan unta. Oleh karena suatu hal, unta itu berlari meninggalkan kita, lantas hilang entah ke mana. Padahal, di punggung unta itu terdapat bekal perjalanan kita, termasuk makanan dan minuman. Kita kelelahan mengejar dan mencarinya, sehingga kita terduduk di bawah sebuah pohon dengan hati yang benar-benar putus asa untuk menemukan kembali unta kendaraan kita. Lalu, kita tertidur.

Ketika kita bangun dari tidur, membuka pelan-pelan mata, dan yang pertama kali kita lihat di depan kita adalah unta kendaraan kita lengkap dengan perbekalan kita yang tiba-tiba sudah kembali, bagaimana perasaan kita? Sudah barang tentu, kita sangat senang atau gembira sekali. Dalam hadits tersebut, Rasulullah Saw. menyebutkan bahwa Allah Swt. gembira menerima taubat hamba-Nya; melebihi kegembiraan sebagaimana kita saat menemukan unta kendaraan kita kembali.

Jika memang demikian adanya, sungguh tidak ada alasan lagi bagi seseorang yang merasa telah banyak berbuat dosa untuk takut tidak diterima taubat kepada-Nya. Betapa Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang kepada hamba-Nya. Bahkan, rahmat Allah mengalahkan amarah-Nya. Dalam hal ini, marilah kita renungkan sebuah hadits yang diceritakan oleh Abdan, dari Abu Hamzah, dari al-A’masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah Ra., dari Nabi Saw., beliau bersabda, “Setelah Allah menciptakan seluruh makhluk, Dia menulis dalam Kitab-Nya, Dia menuliskan (ketetapan) atas diri-Nya dan Kitab itu diletakkan di sisi-Nya di atas ‘Arsy (yaitu): ‘Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemarahan-Ku.” (HR. Bukhari).

Maka, bagi siapa saja yang ingin rezekinya bertambah dan barakah, menginginkan hidupnya di dunia bahagia, dan sudah barang tentu menginginkan kehidupan yang bahagia pula di kehidupan yang abadi di akhirat nanti, segera bertaubat kepada Allah Swt. Tidak ada alasan lagi bahwa dosa di masa lalu terlalu besar. Tak ada alasan lagi bahwa saat ini diri masih berkubang lumpur maksiat. Dan, tak ada alasan lagi untuk nanti-nanti. Sebab, siapakah yang tahu bahwa jatah usia yang diberikan Allah kepadanya lebih lama lagi? Untuk itu, mari segera memohon ampun kepada-Nya dan bertaubat dengan kesungguhan hati.

Salam dari Johja,
Akhmad Muhaimin Azzet

2 komentar:

  1. Terimaksih pak...postingan ini betul-betul..ngena di hati,saya seolah-olah jadi ikut mendengar ceramah pengajian via blog, tak ada kata terlambat buat segera bertobat ya pak, mumpung masih di kasih kesempatan dan umur, jangan sia-siakan.

    BalasHapus
  2. tidak ada kata terlambat untuk bertaubat :)

    BalasHapus