06/08/23

Apakah Harta Membuat Kita Mulia?

Penulis waktu diminta mengisi pengajian di
Masjid Al-Falaah, Gang Guru, Mrican, Yogyakarta
.

Pertanyaan sebagaimana dalam judul tersebut penting untuk dijawab agar kita dapat bersikap terhadap harta. Bila jawabnya ternyata harta bisa membuat hidup kita mulia, maka ada semangat untuk memperolehnya sekaligus membawa harta yang diperoleh menuju kemuliaan hidup. Bila jawabnya sebaliknya, maka yang terjadi adalah keburukan, baik cara memperolehnya maupun pemanfaatan setelah mendapatkannya.

Rasulullah Saw. bersabda:

“Dunia dihuni empat ragam manusia. Pertama, seorang hamba diberi Allah harta kekayaan dan ilmu pengetahuan lalu bertakwa kepada Rabbnya, menyantuni sanak keluarganya dan melakukan apa yang diwajibkan Allah atasnya maka dia berkedudukan paling mulia. Kedua, seorang yang diberi Allah ilmu pengetahuan saja, tidak diberi harta, tetapi dia tetap berniat untuk bersungguh-sungguh. Sebenarnya jika memperoleh harta dia juga akan berbuat seperti yang dilakukan rekannya (kelompok yang pertama). Maka pahala mereka berdua ini (kelompok pertama dan kedua) adalah sama. Ketiga, seorang hamba diberi Allah harta kekayaan tetapi tidak diberi ilmu pengetahuan. Dia membelanjakan hartanya dengan berhamburan (foya-foya) tanpa ilmu (kebijaksanaan). Ia juga tidak bertakwa kepada Allah, tidak menyantuni keluarga dekatnya, dan tidak memedulikan hak Allah. Maka dia berkedudukan paling jahat dan keji. Keempat, seorang hamba yang tidak memperoleh rezeki harta maupun ilmu pengetahuan dari Allah lalu dia berkata seandainya aku memiliki harta kekayaan maka aku akan melakukan seperti layaknya orang-orang yang menghamburkan uang, serampangan dan membabi buta (seperti kelompok yang ketiga), maka timbangan keduanya sama.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Sebagaimana kelompok manakah yang kita harapkan. Tentu kita mengharapkan menjadi kelompok yang pertama. Yakni, seorang hamba yang diberi Allah harta kekayaan dan ilmu pengetahuan lalu bertakwa kepada Rabbnya, menyantuni sanak keluarganya, dan melakukan apa yang diwajibkan Allah atasnya. Pada kelompok orang yang pertama inilah harta bisa membuat mulia seseorang.

Mulia di sini tentu dalam pandangan Allah Swt. Sebab, bila dalam pandangan manusia, hal yang sesungguhnya bisa saja tertutupi. Misalnya, ada seseorang yang hartanya melimpah, suka memberikan sumbangan kesana-kemari, tapi ternyata di kemudian hari baru terbukti di pengadilan bahwa ia melakukan tindak korupsi. Namun, mulia dalam pandangan Allah Swt. tentu dengan harta seseorang semakin melakukan ketaatan kepada-Nya, ikhlas menyantuni anak yatim, tulus berinfaq untuk banyak kepentingan agama, dan melakukan banyak kebaikan selanjutnya.

Semoga harta yang kita peroleh bisa menjadi jalan bagi kita untuk mendapatkan kemuliaan; tidak hanya mulia di hadapan manusia, tapi lebih penting dari itu adalah mulia di hadapan Allah Swt.

Salam dari Jogja [Akhmad Muhamin Azzet]

11 komentar:

  1. Wah ... Ternyata hasil korup, cc

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naaaaah.... ternyata ya. Semoga kita terhindar dari hal yang demikian.

      Hapus
  2. Harta atau emas permata akan mulia dan serasa berkah jika kita cari dengan cara yang halal, dan juga selalu harus tetap kita sisikan untuk kita amalkan dijalan Allah. S,W,T.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, Bang Jingga Satria. Makasih banyak ya. Semoga sehat selalu.

      Hapus
  3. Bekerja dengan ikhlas, redho and lillahi taala, walau ada sedikit harta, atau barangkali yang bayak harta...semoga harta yang kita terima bisa kita gunakan di jalanNya dan menambah kemuliaan, harkat dan martabat kita di hadapanNya, Allah SWT. Amin YRA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin....
      Makasih banyak ya. Semoga senantiasa dalam keberkahan-Nya.

      Hapus
  4. pencerahan yang bermanfaat.....
    Thank you for sharing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillaah..., terima kasih banyak juga atas kunjungannya ini ya. Salam kreatif selalu dari Jogja.

      Hapus
  5. Bekerja keras demi sesuap nasi dan mungkin juga berlian :) tentu wajib mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Jangan sampai terjadi hal2 haram yang kemudian berdampak pada anggota keluarga ih amit2. Terima kasih insight-nya :)

    BalasHapus
  6. harta cuma 'berharga' ada di dunia sahaja. selepas mati ia tidak membawa sebarang makna...

    BalasHapus